PENDAHULUAN
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas Pengetahuan Bahan Pakan. Pada analisis proksimat ini telah
dikembangkan pada pertengahan abad ke 19 di Jerman. Henneberg dan stohman di
Stattin Percobaan Weeds, oleh karena iitu sistem ini Analisis Weende. Analisis
proksimat meliputi Kadar Air Segar, Kadar Air Cell, Protein, Lemak, Srat Kasar,
dan Abu.
Kadar air ditentukan dengan memanaskan
cintih dalam oven (lemari Pengering) untuk mengeluarkan airnya. Kadar air dari
berat kering udara ditentukan pada 60°C sedangkan contoh bebas air dikeringkan
pada temperatur 110°C.
Lemak bahan yang diektraksi dengan diethyl
atau choloroform atau petroleum ether. Bahan yang larut dalam ether adalah lemak sederhana, senyawa lemak,
senyawa karbohidrat lemak, vitamin yang larut dalam lemak dan hormon yang larut
dalam lemak.
Protein Kasar ditentukan dengan metode
Nitrogen Kjeldh yaitu dengan cara mengalihkan kadar N dengan faktor protein
6.25.protein kasar ini tidak memberikan gambaran mengenai jumlah asam amino,
urea dan senyawa lain yang mengandung N.
Faktor 6.25 digunakan oleh karena itu pada umumnya protein mengandung N 16
persen.
Abu merupakan bagian contoh yang tidak
terbakar. Ikatan mineral dalam contoh biologis sangat bervariasi, sehingga
senyawa ini tidak memberi gambaran mengenai jumlah suatu unsur. Persentase abu
ini digunakan untuk menghitung BETN. Abu yang didapat merupakan titik tolak
untuk analisis mineral tertentu.
Serat Kasar merupakan bagian karbohidrat
yang tidak dapat dicerna apabila dididihkan selama 30 menit berturut –turut
dengan asam encer, saring dan ampasnya dididihkan kembali dengan basa encer.
Termasuk dalam serat adalah selulosa, sebagian hemiselulosa dan lignin, serta
polysacharid. Bagian yang termasuk dalam BETN yang didapat dengan perhitungan
adalah monosakarida, oligosacharida, dan glyeogen atau pati.
B A B I
Alat dan Bahan
A.
Penentuan Air Segar
Alat
: - Lemari Pengering 60°C
-
Lemari Pengering 105°C
Bahan :
B.
Penentuan Abu
Alat : -
Tanur 400 -600°C
-
Cawan Porselin
Bahan :
tidak ada
C.
Penentuan Protein
Alat :
- Labu Kjeldahl
-
Pemanas untuk distribusi
-
Labu Penyuling
-
Pipet
-
Buret
-
Gelas Ukur
-
Erlemeyer
Bahan : -
H2SO4 pekat bebas N
-
Batu didih
-
NaOH 33 Persen
-
Katalis campuran selen
-
H2SO4 0.3 (standar)
-
NaOH 0.3 (standar)
-
Indikator campuran
D.
Penentuan Lemak
Alat :
- Labu Soxhlet
-
Labu Penyari
-
Alat pendingin tegak
-
Selongsong penyari (dapat dibuat dari kertas
saring)
-
Kapas tak berlemak
-
Batu didih
-
Alat Peniup
-
Lemari Pengering
Bahan : -
Ether minyak tanah (campuran minyak tanah – ether)
E.
Penentuan Serat Kasar
Alat : - Gelas Piala
-
Cawan Porsein
-
Kertas saring
-
Corong Buchaer
Bahan : -
H2SO4 0.3 N
-
NaOH 1.5
N
-
Aceton
B A B II
Prosedur
- Penentuan Air
Apabila contoh
dalam keadaan segar/ basah, segera ditimbang beratnya. Kemudian dikeringkan
dengan sinar matahari/ lemari pengering 60°C . Contoh kering udara ini
ditimbang kembali. Perbedaan berat kering sebagai persentase air pada 60°C ( A
). Contoh kering udara digiling. Bahan kering udara yang telah digiling ini
digunakan untuk analisis selanjutnya.
Untuk menentukan
kadar air dengan lemari pengering pada suhu 105°C ( B ) dilakukan sebagai
berikut : Terlebih dahulu botoi timbang dikeringkan kira –kira satu jam dalam
alat pengering pada suhu 105°C, sesudah itu didinginkan dalam eksikalator, lalu
ditimbang (X).
Sejumlah contoh
tertentu ditimbang dengan teliti (kira –kira 5 gram = Y). Dimasukkan kedalam
alat pengering selama 4 – 6 jam pada suhu 105°C. Kemudian didinginkan dalam
eksikator, lalu ditimbang. Pekerjaan ini diulangi sampai tiga kali satu jam
atau lebih, sampai beratnya tetap (Z).
- Penentuan Abu
Terlebih dahulu
cawan porselin dikeringkan dalam alat pengering (105°C) didinginkan dalam
eksikalator dan ditimbang (X). Sejumlah contoh tertentu (kira –kira 5 gr)
dimasukkan kedalam (Y). Contoh dipijarkan di atas nyala pembakar Bunsen sampai
tidak berasap lagi, kemudian dimasukkan kedalam tanur listrik (400 – 600°C)
Sesudah abu menjadi putih seluruhnya, di angkat dan didinginkan, kemudian
ditimbang (Z).
- Penentuan Protein
Kira –kira satu gr
contoh (X) ditimbang dengan teliti, dimasukkan ke dalam labu destruksi.
Ditimbang kira –kira enam gr katalis ( campuran selen ) serta 25 ml H2SO4 pekat
“teknis” kemudian dicampur baik –baik. Campuran tersebut dipanaskan (mulai
dengan api kecil) di atas nyala pembakar di dalam asap. Bila tidak berbau lagi,
baru nyala diperbesar. Contoh terus didestruksi sampai larutan jernih dan
berwarna hijau.
Setelah itu labu
destruksi diinginkan dan larutan dimasukkan ke dalam labu penyuling (kerjakan
dengan teliti) dan kemudian diencerkan dengan 300 ml air (yang bukan mengandung
N). Tambahkan beberapa butir batu didih dan larutan dijadikan basa dengan
menambahkan kira –kira 100 ml NaOH 33 persen,
lalu labu dipasang dengan cepat ke alat penyuling. Sulingan (NH3 dan
air) ditangkap dalam suatu erlemeyer yang terlebih dahulu telah diberi sejumlah
H2SO4 sesuai dengan banyaknya N yang akan diikat (misalnya 25 ml H2SO4) dan dua
tetes indikator campuran. Penyulingan diteruskan hingga semua N telah
tertangkap oleh H2SO4 yang ada dalam erlemeyer (bila 2/3 dari cairan dalam labu
penyuling telah menguap).
Labu erlemeyer
yang berisi sulingan diambil dan kelebihan H2SO4 dititrasi kembali dengan
larutan NaOH 0.3 N = Z ml. Perubahan warna
dari biru ke hijau menandakan titik akhir. Kemudian dibandingkan dengan hasil
titrasi blanko = Y ml Titrasi blanko – titrasi kelebihan H2SO4 yang digunakan
untuk menguap N – jumlah asam yang dinetralisir oleh amonium dalam bahan
makanan.
- Penentuan Lemak Kasar
Sebuah labu
penyari dengan beberapa butir batu didih didalamnya, dikeringkan dalam alat
pengering pada suhu 105 – 110°C selama satu jam. Didinginkan dalam eksikalator,
kemudian ditimbang – a grm. Ditimbang kira –kira lima gr contoh X (banyak –
sedikitnya contoh tergantung pada kadar lemak bahannya) lalu dimasukkan ke
dalam selongsongan penyari ( dapat digunakan kertas saring yang dibuat seperti
kantong) dan ditutup dengan kapas yang tidak berlemak. Selongsongan penyari
dimasukkan kedalam alat Soxhlet dan disaring dengan petrol benzin di atas
penangas air ( water bath). Setelah penyarian selesai (24 – 48 jam) sampai
petroleum benzin di dalam alat soxhlet jernih, kemudian labu penyari
dikeringkan, dibuka dan ditiup dengan compresor untuk menghilangkan petroleum
benzin secepat mungkin. Selanjutnya labu penyari dikeringkan dalam alat pengering
dengan suhu 105 – 110°C selama satu jam, didinginkan dalam eksikalator dan
ditimbang. Pekerjaan mengeringan dan menimbang diulangi hingga tercatat berat
yang tepat (B)
- Penentuan Serat Kasar
Ditimbang kira
–kira satu gr contoh (X) dan di masukkan ke dalam gelas piala 500 ml. Ditambah
50 ml H2SO4 0.3 N dan dimasak hingga
mendidih selama 30 menit. Setelah itu ditambah pula 25 ml NaOH 1.5 N dan terus didihkan selama 30 menit.
Waktu mendidih harus diperhatikan supaya apinya jangan terlalu besar, supaya
cairan tidak meluap. Lau cairan disaring melalui kertas saring yang beratnya telah diketahui (a) serta sudah
dikeringkan dalam alat pengering pada suhu 105 – 110°C selama satu jam.
Kemudian dimasukkan ke dalam corong Buchner. Penyaringan tersebut dilakukan
dalam labu pengisap yang dihubungkan dengan pompa vacum atau pun panca air.
Dicuci berturut –turut dengan :
-
50 ml air panas
-
50 ml H2SO4
BAB III
Hasil
- Penentuan Kadar Air Segar
Kode
|
Berat Kotak
|
Berat Sampel
|
B.Kotak+Sampel 60° C
|
% air segar
|
Rumput
|
5.32 gr
|
93.54 gr
|
26.76 gr
|
77.07 gr
|
Bungkil
|
-
|
-
|
-
|
|
Dedak
|
-
|
-
|
-
|
|
Jagung
|
5.24 gr
|
172.47 gr
|
45.93 gr
|
76.40 gr
|
Jerami
|
5.37 gr
|
121.37 gr
|
45.54 gr
|
66.90 gr
|
Kadar Air Segar = (Berat Kotak + B.Sampel) - (Berat Kotak + Sampel 60°C) X100%
Berat Sampel
a. Rumput = (5.32 gr +
93.54 gr) – (26.76 gr) X 100 %
93.54 gr
= (98.86 gr – 26.76 gr) X 100 %
93.54 gr
= 77.07 gr
b. Jagung = (5.24 gr + 172.47 gr) – (45.93 gr) X
100 %
172.47 gr
= (177.71 gr – 45.93 gr) X 100 %
172.47
= 76.40 gr
c. Jerami = (5.37 gr + 121.37 gr) – (45.54 gr) X
100 %
121.37 gr
= (126.74 gr – 45.54 gr) X 100 %
121.37
gr
= 66.90 gr
- Penentuan Abu
Kode
|
Berat Cawan
|
Berat Sampel
|
BC + abu 600°C
|
% abu
|
Rumput
|
21.6756
|
5 gr
|
22.5030
|
16.548 gr
|
Bungkil
|
23.5900
|
5 gr
|
24.1100
|
10.4 gr
|
Dedak
|
22.3941
|
5 gr
|
23.0711
|
13.54 gr
|
Jagung
|
21.9579
|
5 gr
|
22.4024
|
8.89 gr
|
Jerami
|
22.1914
|
5 gr
|
22.7791
|
11.754 gr
|
Kadar abu = (BC + Abu 600°C) – (B. Cawan) X
100 %
Beret. Sampel
- Rumput = (22.5030 gr) – (21.6756 gr) X 100 %
5 gr
= 16,548 gr
- Bungkil = (24.1100 gr) – (23.5900 gr) X 100 %
5 gr
= 10,4 gr
- Dedak = (23.0711 gr) – (22.3941 gr) X 100 %
5 gr
= 13.54 gr
- Jagung = (22.4024 gr) – (21.9579 gr) X 100 %
5 gr
= 8.89 gr
- Jerami = (22.7791 gr) – (22.1914 gr) X 100 %
5 gr
= 11.754 gr
- Penentuan Protein
Kode
|
Berat Sampel
|
N. NaOH
|
Pengenceran
|
Blanko
|
Penitraan
|
% PK
|
Rumput
|
1 gr
|
0.0983
|
50
|
6.12
|
5.81
|
13.3319
|
Bungkil
|
1 gr
|
0.0983
|
50
|
6.28
|
5.4
|
37.8455
|
Dedak
|
1 gr
|
0.0983
|
50
|
6.3
|
5.64
|
28.3841
|
Jagung
|
1 gr
|
0.0983
|
50
|
6.02
|
8.12
|
90.3131
|
Jerami
|
1 gr
|
0.0983
|
50
|
6.00
|
5.7
|
12.9018
|
Protein = (Blanko – Penitraan) X 0.014 X N.NaOH X Pengenceran X 6.25
X 100 %
Berat Sampel
a. Rumput = (6.12 – 5.81 ) X 0.014 X 0.0983 X 50
X 6.25 X 100%
1 gr
= 13.3319 gr
b. Bungkil = (6.28 – 5.4) X 0.014 X 0.0983 X 50 X
6.25 X 100%
1 gr
= 37.8455
c. Dedak = (6.3 – 5.64) X 0.014 X 0.0983 X 50 X
6.25 X 100 %
1 gr
=
28.3841 gr
d. Jagung = (8.12 – 6.02) X 0.014 X 0.0983 X 50
X 6.25 X 100 %
1 gr
= 90.3131 gr
e. Jerami = (6.00 – 5.7) X 0.014 X 0.0983 X 50 X
6.25 X100 %
1 gr
=
12.9018 gr
- Penentuan Lemak
Kode
|
Brt. Sampel
|
Ekstraksi ( - ) 12 Jam
|
Ekstraksi ( + ) 4 jam
|
% Lemak
|
Rumput
|
1 gr
|
1.6529 /1.6436
|
1.6167
|
2.69
|
Bungkil
|
1 gr
|
1.6148 /1.6035
|
1.5541
|
4.94
|
Dedak
|
1 gr
|
1.6248 /1.6435
|
1.5055
|
11.93
|
Jagung
|
1 gr
|
1.6529 /1.6387
|
1.5794
|
5.93
|
Jerami
|
1 gr
|
1.6829 / 1.6703
|
1.6630
|
0.73
|
Kadar Lemak = (Ekstraksi (-) ) – (Ekstraksi (+)
) X 100 %
Berat Sampel
a. Rumput = (1.6436) – (1.6167) X 100 %
1 gr
= 2.69
gr
b. Bungkil = (1.6035) – (1.5541) X 100 %
1 gr
=
4.94 gr
c. Dedak = (1.6248) – (1.5055) X 100 %
1 gr
= 11.93 gr
d. Jagung = (1.6387) – (1.5794) X 100 %
1 gr
= 5.93
gr
e. Jerami = (1.6703) – (1.6630) X 100 %
1 gr
=
0.73 gr
- Penentuan Serat Kasar
Kode
|
Brt. Kertas
|
Brt. Sampel
|
BC + Sampel 110 C
|
BC + Abu 600 C
|
% SK
|
Rumput
|
1.0930 /1.1000
|
1 gr
|
37.3100 /37.3087
|
35.9400 /35.9400
|
27.56
|
Bungkil
|
1.0700 /1.0767
|
1 gr
|
23.6610 /23.6518
|
22.4959 /22.4969
|
8.59
|
Dedak
|
1.0948 /1.0740
|
1 gr
|
26.8004 /23.9647
|
22.7730 /22.7741
|
11.77
|
Jagung
|
1.0998 /1.0883
|
1 gr
|
32.3871 /33.3899
|
32.1120 /32.9897
|
-81.32
|
Jerami
|
1.0973 /1.0995
|
1 gr
|
24.3680 /24.3639
|
22.9886 /22.9897
|
27.8
|
SK = (BC + Sampel 110°C) – ( BC + Sampel 600°C) – Brt
Kertas X 100 %
Berat
Sampel
a. Rumput = (37.3087) – (35.9400) – 1.0930 X
100 %
1 gr
= 27.56
gr
b. Bungkil = (23.6518) – (22.4959) – 1.0700 X 100
%
1 gr
=
8.59 gr
c. Dedak = (23.9647) – (22.7730) – 1.0740 X
100 %
1 gr
=
11.77 gr
d. Jagung = (32.3871) – (32.1120) – 1.0883 X
100 %
1 gr
=
-81.32
e. Jerami = (24.3639) – (22.9886) – 1.0973 X
100 %
1 gr
=
27.8 gr
- Penentuan Kadar Air Cell
Kode
|
Brt. Cawan
|
Brt. Sampel
|
BC + Sampel 110 C
|
% Air Cell
|
Rumput
|
21.6756 /21.6760
|
5 gr
|
26.3352 / 26.3341
|
6.83
|
Bungkil
|
23.5900 /23.5888
|
5 gr
|
26.8186 / 26.8160
|
35.456
|
Dedak
|
22.3942 /22.3941
|
5 gr
|
26.4514 / 26.4444
|
18.994
|
Jagung
|
21.9580 /21.9579
|
5 gr
|
27.9652 / 27.9630
|
-20.102
|
Jerami
|
22.1914 /22.1941
|
5 gr
|
26.9314 / 26.9261
|
5.306
|
Kadar Air Cell =
(BC + BS) – (BC + Sampel 110 C) X 100 %
Brt. Sampel
a. Rumput = (21.6756 + 5 gr) – (26.3341) X 100
%
5 gr
=
6.83 gr
b. Bungkil = (23.5888 + 5 gr) – (26.8160) X 100
%
5 gr
=
35.456
c. Dedak = (22.3941 + 5 gr) – (26.4444) X
100 %
5 gr
=
18.994 gr
d. Jagung = (21.9579 + 5 gr) – (27.9630) X
100 %
5 gr
=
- 20.102 gr
e. Jerami = (22.1914 + 5 gr) – (26.9261) X
100 %
5 gr
=
5.306 gr
B A B IV
Kesimpulan
Dari hasil Percobaan :
- Kadar Air Segar
Kode
|
Brt. Kotak
|
Brt. Sampel
|
Brt Kotak + Sampel 60 C
|
% Air Segar
|
Jerami
|
5.37
|
121.24
|
45.54
|
66.90
|
- Abu
Kode
|
Brt. Cawan
|
Brt. Sampel
|
BC + Abu 600 C
|
% Abu
|
Jerami
|
22.1914
|
5 gr
|
22.7791
|
11.754
|
- Protein
Kode
|
Berat Sampel
|
N. NaOH
|
Pengenceran
|
Blanko
|
Penitraan
|
% PK
|
Jerami
|
1 gr
|
0.0983
|
50
|
6.00
|
5.7
|
12.9018
|
- Lemak
Kode
|
Brt. Sampel
|
Ekstraksi ( - ) 12 Jam
|
Ekstraksi ( + ) 4 jam
|
% Lemak
|
Jerami
|
1 gr
|
1.6829 / 1.6703
|
1.6630
|
0.73
|
- Serat Kasar
Kode
|
Brt. Kertas
|
Brt. Sampel
|
BC + Sampel 110 C
|
BC + Abu 600 C
|
% SK
|
Jerami
|
1.0973 /1.0995
|
1 gr
|
24.3680 /24.3639
|
22.9886 /22.9897
|
27.8
|
- Kadar air Cell
Kode
|
Brt. Cawan
|
Brt. Sampel
|
BC + Sampel 110 C
|
% Air Cell
|
Jerami
|
22.1914 /22.1941
|
5 gr
|
26.9314 / 26.9261
|
5.306
|