Rabu, 19 Februari 2014

LAP. PENGETAHUAN BAHAN PAKAN



PENDAHULUAN

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Pengetahuan Bahan Pakan. Pada analisis proksimat ini telah dikembangkan pada pertengahan abad ke 19 di Jerman. Henneberg dan stohman di Stattin Percobaan Weeds, oleh karena iitu sistem ini Analisis Weende. Analisis proksimat meliputi Kadar Air Segar, Kadar Air Cell, Protein, Lemak, Srat Kasar, dan Abu.
Kadar air ditentukan dengan memanaskan cintih dalam oven (lemari Pengering) untuk mengeluarkan airnya. Kadar air dari berat kering udara ditentukan pada 60°C sedangkan contoh bebas air dikeringkan pada temperatur 110°C.
Lemak bahan yang diektraksi dengan diethyl atau choloroform atau petroleum ether. Bahan yang larut dalam ether  adalah lemak sederhana, senyawa lemak, senyawa karbohidrat lemak, vitamin yang larut dalam lemak dan hormon yang larut dalam lemak.
Protein Kasar ditentukan dengan metode Nitrogen Kjeldh yaitu dengan cara mengalihkan kadar N dengan faktor protein 6.25.protein kasar ini tidak memberikan gambaran mengenai jumlah asam amino, urea  dan senyawa lain yang mengandung N. Faktor 6.25 digunakan oleh karena itu pada umumnya protein mengandung N 16 persen.
Abu merupakan bagian contoh yang tidak terbakar. Ikatan mineral dalam contoh biologis sangat bervariasi, sehingga senyawa ini tidak memberi gambaran mengenai jumlah suatu unsur. Persentase abu ini digunakan untuk menghitung BETN. Abu yang didapat merupakan titik tolak untuk analisis mineral tertentu.
Serat Kasar merupakan bagian karbohidrat yang tidak dapat dicerna apabila dididihkan selama 30 menit berturut –turut dengan asam encer, saring dan ampasnya dididihkan kembali dengan basa encer. Termasuk dalam serat adalah selulosa, sebagian hemiselulosa dan lignin, serta polysacharid. Bagian yang termasuk dalam BETN yang didapat dengan perhitungan adalah monosakarida, oligosacharida, dan glyeogen atau pati.
 

B A B  I
Alat dan Bahan

A.    Penentuan Air  Segar
Alat        :          -    Lemari Pengering 60°C
-          Lemari Pengering 105°C

Bahan     :         

B.     Penentuan Abu
Alat        :           -     Tanur 400 -600°C
-          Cawan Porselin
Bahan     : tidak ada

C.    Penentuan Protein
Alat        :           -     Labu Kjeldahl
-          Pemanas untuk distribusi
-          Labu Penyuling
-          Pipet
-          Buret
-          Gelas Ukur
-          Erlemeyer

Bahan     :           -     H2SO4 pekat bebas N
-          Batu didih
-          NaOH 33 Persen
-          Katalis campuran selen
-          H2SO4 0.3 (standar)
-          NaOH 0.3 (standar)
-          Indikator campuran


D.    Penentuan Lemak
Alat        :           -     Labu Soxhlet
-          Labu Penyari
-          Alat pendingin tegak
-          Selongsong penyari (dapat dibuat dari kertas saring)
-          Kapas tak berlemak
-          Batu didih
-          Alat Peniup
-          Lemari Pengering

Bahan     :           -    Ether minyak tanah (campuran minyak tanah – ether)

E.     Penentuan Serat Kasar
   Alat     :           -     Gelas Piala
-          Cawan Porsein
-          Kertas saring
-          Corong Buchaer

Bahan  :           -     H2SO4      0.3 N
-          NaOH       1.5 N
-          Aceton

 
B A B  II
Prosedur
  1. Penentuan Air
Apabila contoh dalam keadaan segar/ basah, segera ditimbang beratnya. Kemudian dikeringkan dengan sinar matahari/ lemari pengering 60°C . Contoh kering udara ini ditimbang kembali. Perbedaan berat kering sebagai persentase air pada 60°C ( A ). Contoh kering udara digiling. Bahan kering udara yang telah digiling ini digunakan untuk analisis selanjutnya.
Untuk menentukan kadar air dengan lemari pengering pada suhu 105°C ( B ) dilakukan sebagai berikut : Terlebih dahulu botoi timbang dikeringkan kira –kira satu jam dalam alat pengering pada suhu 105°C, sesudah itu didinginkan dalam eksikalator, lalu ditimbang (X).
Sejumlah contoh tertentu ditimbang dengan teliti (kira –kira 5 gram = Y). Dimasukkan kedalam alat pengering selama 4 – 6 jam pada suhu 105°C. Kemudian didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Pekerjaan ini diulangi sampai tiga kali satu jam atau lebih, sampai beratnya tetap (Z).

  1. Penentuan Abu
Terlebih dahulu cawan porselin dikeringkan dalam alat pengering (105°C) didinginkan dalam eksikalator dan ditimbang (X). Sejumlah contoh tertentu (kira –kira 5 gr) dimasukkan kedalam (Y). Contoh dipijarkan di atas nyala pembakar Bunsen sampai tidak berasap lagi, kemudian dimasukkan kedalam tanur listrik (400 – 600°C) Sesudah abu menjadi putih seluruhnya, di angkat dan didinginkan, kemudian ditimbang (Z).

  1. Penentuan Protein
Kira –kira satu gr contoh (X) ditimbang dengan teliti, dimasukkan ke dalam labu destruksi. Ditimbang kira –kira enam gr katalis ( campuran selen ) serta 25 ml H2SO4 pekat “teknis” kemudian dicampur baik –baik. Campuran tersebut dipanaskan (mulai dengan api kecil) di atas nyala pembakar di dalam asap. Bila tidak berbau lagi, baru nyala diperbesar. Contoh terus didestruksi sampai larutan jernih dan berwarna hijau.
Setelah itu labu destruksi diinginkan dan larutan dimasukkan ke dalam labu penyuling (kerjakan dengan teliti) dan kemudian diencerkan dengan 300 ml air (yang bukan mengandung N). Tambahkan beberapa butir batu didih dan larutan dijadikan basa dengan menambahkan kira –kira 100 ml NaOH 33 persen,  lalu labu dipasang dengan cepat ke alat penyuling. Sulingan (NH3 dan air) ditangkap dalam suatu erlemeyer yang terlebih dahulu telah diberi sejumlah H2SO4 sesuai dengan banyaknya N yang akan diikat (misalnya 25 ml H2SO4) dan dua tetes indikator campuran. Penyulingan diteruskan hingga semua N telah tertangkap oleh H2SO4 yang ada dalam erlemeyer (bila 2/3 dari cairan dalam labu penyuling telah menguap).
Labu erlemeyer yang berisi sulingan diambil dan kelebihan H2SO4 dititrasi kembali dengan larutan NaOH 0.3 N = Z ml. Perubahan warna dari biru ke hijau menandakan titik akhir. Kemudian dibandingkan dengan hasil titrasi blanko = Y ml Titrasi blanko – titrasi kelebihan H2SO4 yang digunakan untuk menguap N – jumlah asam yang dinetralisir oleh amonium dalam bahan makanan.

  1. Penentuan Lemak Kasar
Sebuah labu penyari dengan beberapa butir batu didih didalamnya, dikeringkan dalam alat pengering pada suhu 105 – 110°C selama satu jam. Didinginkan dalam eksikalator, kemudian ditimbang – a grm. Ditimbang kira –kira lima gr contoh X (banyak – sedikitnya contoh tergantung pada kadar lemak bahannya) lalu dimasukkan ke dalam selongsongan penyari ( dapat digunakan kertas saring yang dibuat seperti kantong) dan ditutup dengan kapas yang tidak berlemak. Selongsongan penyari dimasukkan kedalam alat Soxhlet dan disaring dengan petrol benzin di atas penangas air ( water bath). Setelah penyarian selesai (24 – 48 jam) sampai petroleum benzin di dalam alat soxhlet jernih, kemudian labu penyari dikeringkan, dibuka dan ditiup dengan compresor untuk menghilangkan petroleum benzin secepat mungkin. Selanjutnya labu penyari dikeringkan dalam alat pengering dengan suhu 105 – 110°C selama satu jam, didinginkan dalam eksikalator dan ditimbang. Pekerjaan mengeringan dan menimbang diulangi hingga tercatat berat yang tepat (B)
 
  1. Penentuan Serat Kasar
Ditimbang kira –kira satu gr contoh (X) dan di masukkan ke dalam gelas piala 500 ml. Ditambah 50 ml H2SO4   0.3 N dan dimasak hingga mendidih selama 30 menit. Setelah itu ditambah pula 25 ml NaOH   1.5 N dan terus didihkan selama 30 menit. Waktu mendidih harus diperhatikan supaya apinya jangan terlalu besar, supaya cairan tidak meluap. Lau cairan disaring melalui kertas saring  yang beratnya telah diketahui (a) serta sudah dikeringkan dalam alat pengering pada suhu 105 – 110°C selama satu jam. Kemudian dimasukkan ke dalam corong Buchner. Penyaringan tersebut dilakukan dalam labu pengisap yang dihubungkan dengan pompa vacum atau pun panca air. Dicuci berturut –turut dengan :
-          50 ml air panas
-          50 ml H2SO4

 
BAB III
Hasil
  1. Penentuan Kadar Air Segar

Kode
Berat Kotak
Berat Sampel
B.Kotak+Sampel 60° C
% air segar
Rumput
5.32 gr
93.54 gr
26.76 gr
77.07 gr
Bungkil
-
-
-

Dedak
-
-
-

Jagung
5.24 gr
172.47 gr
45.93 gr
76.40 gr
Jerami
5.37 gr
121.37 gr
45.54 gr
66.90 gr

Kadar Air Segar = (Berat Kotak + B.Sampel)  - (Berat Kotak + Sampel 60°C) X100%
        Berat Sampel
            a. Rumput = (5.32 gr + 93.54 gr) – (26.76 gr) X 100 %
    93.54 gr
                             = (98.86 gr – 26.76 gr) X 100 %
                                           93.54 gr
                             = 77.07 gr

            b. Jagung  = (5.24 gr + 172.47 gr) – (45.93 gr) X 100 %
                                                   172.47 gr
                             = (177.71 gr – 45.93 gr) X 100 %
                                            172.47
                             = 76.40 gr

            c. Jerami   = (5.37 gr + 121.37 gr) – (45.54 gr) X 100 %
                                         121.37 gr
                             = (126.74 gr – 45.54 gr) X 100 %
                                                121.37 gr
                             = 66.90 gr

 
  1. Penentuan Abu

Kode
Berat Cawan
Berat Sampel
BC + abu 600°C
% abu
Rumput
21.6756
5 gr
22.5030
16.548 gr
Bungkil
23.5900
5 gr
24.1100
10.4 gr
Dedak
22.3941
5 gr
23.0711
13.54 gr
Jagung
21.9579
5 gr
22.4024
8.89 gr
Jerami
22.1914
5 gr
22.7791
11.754 gr

Kadar abu = (BC + Abu 600°C) – (B. Cawan) X 100 %
            Beret. Sampel
  1. Rumput = (22.5030 gr) – (21.6756 gr) X 100 %
        5 gr
                         = 16,548 gr
  1. Bungkil = (24.1100 gr) – (23.5900 gr) X 100 %
5 gr
                        = 10,4 gr
  1. Dedak = (23.0711 gr) – (22.3941 gr) X 100 %
5 gr
                        =  13.54 gr
  1. Jagung = (22.4024 gr) – (21.9579 gr) X 100 %
5 gr
                        = 8.89 gr
  1. Jerami = (22.7791 gr) – (22.1914 gr) X 100 %
5 gr
                        = 11.754 gr

 
  1. Penentuan Protein

Kode
Berat Sampel
N. NaOH
Pengenceran
Blanko
Penitraan
% PK
Rumput
1 gr
0.0983
50
6.12
5.81
13.3319
Bungkil
1 gr
0.0983
50
6.28
5.4
37.8455
Dedak
1 gr
0.0983
50
6.3
5.64
28.3841
Jagung
1 gr
0.0983
50
6.02
8.12
90.3131
Jerami
1 gr
0.0983
50
6.00
5.7
12.9018

Protein = (Blanko – Penitraan) X 0.014 X N.NaOH X Pengenceran X 6.25 X 100 %
Berat Sampel

a.       Rumput     = (6.12 – 5.81 ) X 0.014 X 0.0983 X 50 X 6.25 X 100%
1 gr
                                    =  13.3319 gr
b.      Bungkil     = (6.28 – 5.4) X 0.014 X 0.0983 X 50 X 6.25 X 100%
1 gr
                                    =  37.8455
c.       Dedak       = (6.3 – 5.64) X 0.014 X 0.0983 X 50 X 6.25 X 100 %
1 gr
                  =  28.3841 gr
d.      Jagung       = (8.12 – 6.02) X 0.014 X 0.0983 X 50 X 6.25 X 100 %
1 gr
                                    =  90.3131 gr
e.       Jerami        = (6.00 – 5.7) X 0.014 X 0.0983 X 50 X 6.25 X100 %
1 gr
                  = 12.9018 gr

 
  1. Penentuan Lemak

Kode
Brt. Sampel
Ekstraksi ( - ) 12 Jam
Ekstraksi ( + ) 4 jam
% Lemak
Rumput
1 gr
1.6529 /1.6436
1.6167
2.69
Bungkil
1 gr
1.6148 /1.6035
1.5541
4.94
Dedak
1 gr
1.6248 /1.6435
1.5055
11.93
Jagung
1 gr
1.6529 /1.6387
1.5794
5.93
Jerami
1 gr
1.6829 / 1.6703
1.6630
0.73

Kadar Lemak = (Ekstraksi (-) ) – (Ekstraksi (+) ) X 100 %
                                            Berat Sampel

a.       Rumput     = (1.6436) – (1.6167) X 100 %
1 gr
                                    = 2.69 gr
b.      Bungkil     = (1.6035) – (1.5541) X 100 %
1 gr
                                    = 4.94 gr
c.       Dedak       = (1.6248) – (1.5055) X 100 %
1 gr
                                    = 11.93 gr
d.      Jagung       = (1.6387) – (1.5794) X 100 %
1 gr
                                    = 5.93 gr
e.       Jerami        = (1.6703) – (1.6630) X 100 %
1 gr
                                    = 0.73 gr
 
  1. Penentuan Serat Kasar

Kode
Brt. Kertas
Brt. Sampel
BC + Sampel 110 C
BC + Abu 600 C
% SK
Rumput
1.0930 /1.1000
1 gr
37.3100 /37.3087
35.9400 /35.9400
27.56
Bungkil
1.0700 /1.0767
1 gr
23.6610 /23.6518
22.4959 /22.4969
8.59
Dedak
1.0948 /1.0740
1 gr
26.8004 /23.9647
22.7730 /22.7741
11.77
Jagung
1.0998 /1.0883
1 gr
32.3871 /33.3899
32.1120 /32.9897
-81.32
Jerami
1.0973 /1.0995
1 gr
24.3680 /24.3639
22.9886 /22.9897
27.8

     SK = (BC + Sampel 110°C) – ( BC + Sampel 600°C) – Brt Kertas X 100 %
                                                            Berat Sampel

a.       Rumput     = (37.3087) – (35.9400) – 1.0930 X 100 %
1 gr
                                    = 27.56 gr
b.      Bungkil     = (23.6518) – (22.4959) – 1.0700 X 100 %
1 gr
                  = 8.59 gr
c.       Dedak       = (23.9647) – (22.7730) – 1.0740 X 100 %
1 gr
                  = 11.77 gr
d.      Jagung       = (32.3871) – (32.1120) – 1.0883 X 100 %
1 gr
                                    = -81.32
e.       Jerami        = (24.3639) – (22.9886) – 1.0973 X 100 %
1 gr
                  = 27.8 gr
 

  1. Penentuan Kadar Air Cell

Kode
Brt. Cawan
Brt. Sampel
BC + Sampel 110  C
% Air Cell
Rumput
21.6756 /21.6760
5 gr
26.3352 / 26.3341
6.83
Bungkil
23.5900 /23.5888
5 gr
26.8186 / 26.8160
35.456
Dedak
22.3942 /22.3941
5 gr
26.4514 / 26.4444
18.994
Jagung
21.9580 /21.9579
5 gr
27.9652 / 27.9630
-20.102
Jerami
22.1914 /22.1941
5 gr
26.9314 / 26.9261
5.306

Kadar Air Cell      = (BC + BS) – (BC + Sampel 110 C) X 100 %
Brt. Sampel

a.       Rumput     = (21.6756 + 5 gr) – (26.3341) X 100 %
5 gr
                  = 6.83 gr
b.      Bungkil     = (23.5888 + 5 gr) – (26.8160) X 100 %
5 gr
                                    = 35.456
c.       Dedak       = (22.3941 + 5 gr) – (26.4444) X 100 %
5 gr
                  = 18.994 gr
d.      Jagung       = (21.9579 + 5 gr) – (27.9630) X 100 %
5 gr
                  = - 20.102 gr
e.       Jerami        = (22.1914 + 5 gr) – (26.9261) X 100 %
5 gr
                  = 5.306 gr

 
B A B  IV
Kesimpulan

Dari hasil Percobaan :
  1. Kadar  Air Segar
Kode
Brt. Kotak
Brt. Sampel
Brt Kotak + Sampel 60 C
% Air Segar
Jerami
5.37
121.24
45.54
66.90

  1. Abu
Kode
Brt. Cawan
Brt. Sampel
BC + Abu 600 C
% Abu
Jerami
22.1914
5 gr
22.7791
11.754

  1. Protein
Kode
Berat Sampel
N. NaOH
Pengenceran
Blanko
Penitraan
% PK
Jerami
1 gr
0.0983
50
6.00
5.7
12.9018

  1. Lemak
Kode
Brt. Sampel
Ekstraksi ( - ) 12 Jam
Ekstraksi ( + ) 4 jam
% Lemak
Jerami
1 gr
1.6829 / 1.6703
1.6630
0.73

  1. Serat Kasar
Kode
Brt. Kertas
Brt. Sampel
BC + Sampel 110 C
BC + Abu 600 C
% SK
Jerami
1.0973 /1.0995
1 gr
24.3680 /24.3639
22.9886 /22.9897
27.8

  1. Kadar air Cell
Kode
Brt. Cawan
Brt. Sampel
BC + Sampel 110  C
% Air Cell
Jerami
22.1914 /22.1941
5 gr
26.9314 / 26.9261
5.306